Setelah Bertemu dengan PLN dan Pihak Terkait, Abisai Rollo Berusaha untuk Memperbaiki Penerangan Lampu Jalan Holtekamp

by -98 Views

Abisai Rollo bersama pihak terkait saat meninjau lampu jalan Pantai Holtekamp, Rabu (03/07/2024). (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, JAYAPURA – Lampu jalan Jembatan Youtefa Pantai Holtekamp, hingga jalan-jalan menuju perbatasan RI-PNG, sampai saat ini mati total dan sudah sering dikeluhkan oleh masyarakat.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kota Jayapura, Abisai Rollo, melakukan pertemuan dengan pihak PLN, PUPR Kota Jayapura dan pihak-pihak terkait di ruang kerja Ketua DPRD. Dilanjutkan melakukan peninjauan langsung ke ruas jalan Pantai Holtekamp, Rabu (03/07/2024).

Di acara tersebut, Abisai Rollo didampingi Wakil Ketua Komisi B Yuli Rahman menyampaikan pendapatnya bersama Manajer PT Perusahaan Listrik Negara Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan atau PLN UP3 Jayapura, Yakomina MW Senandi didampingi para stafnya.

Sementara dari pihak pemerintah kota hadir Kepala Dinas PUPR Kota Jayapura Nofdi J Rampi dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Jayapura Justin Sitorus.

Dalam keterangan Abisai Rollo, dalam pertemuan tersebut mengakui dirinya baru mengetahui bahwa jalan tersebut adalah aset milik Balai Jalan dan Jembatan Provinsi Papua.

“Terdapat dari pembicaraan kami, masalah ini berada di Balai Besar Jalan dan Jembatan. Jadi balai pada saat itu membangun jalan termasuk dengan lampu dan tiang listrik yang dipasang. Sehingga kendalanya ada di situ,” ujarnya.

“Jadi kalau saya tahu itu memang masih menjadi aset milik balai. Pastinya saya juga mengundang mereka. Karena ada informasi bahwa ini sudah diserahkan kepada PUPR Kota Jayapura, ternyata belum,” lanjut ABR yang juga calon Wali Kota Jayapura tersebut.

Untuk itu direncanakan hari Jumat, (05/07/2024) pihaknya akan mengundang Balai Jalan dan Jembatan Provinsi Papua, agar lebih jelasnya soal lampu jalan.

“Kita melihat banyak kasus kriminal yang terjadi di sepanjang jalan ini. Padahal jalan ini memperpendek rentang kendali kita dari Jayapura ke arah Distrik Muara Tami,” katanya.

Kehadiran jembatan penghubung ini membuat pembangunan di Distrik Muara Tami maju pesat. Hanya saja menjadi persoalan lampu di jalan raya ini sudah tidak menyala lagi.

“Lampu ini harus menyala supaya, memberikan rasa aman kepada semua masyarakat yang menempuh perjalanan dari Jembatan merah sampai ke Koya,” harapnya.

Sebab ketika lampu gelap, maka tidak menutup kemungkinan terjadinya kecelakaan dan kriminalitas seperti tindakan pemalangan dan lain sebagainya.

“Banyak keluhan dari masyarakat, soalnya jalan ini gelap di malam hari. Ini sudah kita bicarakan dan kita sama-sama telah turun lapangan untuk membicarakan hal ini,” tutupnya.(*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta: Mustakim Ali
Editor: Mahrus Sholih