Warung Mi Pecel Kak Nanik, Kuliner Tradisional Aceh Tamiang yang Berusia Lebih dari 40 Tahun

by -257 Views

Warung pecel Kak Nanik yang telah bertahan selama empat dekade. (Foto: M. Irwan/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, ACEH TAMIANG – Secara sekilas, tidak ada yang membedakan warung pecel dan gorengan Kak Nanik di Desa Dalam, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang, dengan warung pecel lainnya.

Warung mi pecel dan gorengan Kak Nanik sudah berdiri sejak tahun 1980 hingga tahun 2024, artinya sudah berdiri selama 44 tahun. Kelezatan bumbu pecelnya menjadi faktor utama yang membuat warung ini bertahan lama. Pengunjung seringkali kesulitan mendapatkan meja kosong untuk makan di warung ini karena selalu ramai dikunjungi.

Meski secara penyajian tidak terlalu istimewa, bumbu pecel Kak Nanik cukup khas dengan campuran kacang, jeruk purut, cabai, bawang putih, asam sunti, dan rempah lainnya. Rasa kacang yang dipadu dengan pedasnya cabai menjadi ciri khas dari pecel Kak Nanik.

Nanik, pemilik warung pecel dan gorengan tersebut, menyatakan bahwa kunci kesuksesan mereka adalah mempertahankan kualitas dan cita rasa yang konsisten dari dulu hingga sekarang. Menurutnya, cita rasa mi pecel mereka tidak pernah berubah sejak awal berdiri. Mereka juga menjual gorengan panas mulai pukul 14.30 WIB hingga 17.30 WIB.

Rosmiati, salah satu pembeli setia warung ini, menyebut bahwa dia adalah pelanggan tetap sejak warung Kak Nanik masih berjualan di persimpangan Desa Kesehatan. Menurutnya, rasanya masih enak dan menggugah selera seperti di tahun 1980-an.

Reporter: M. Irwan

Artikel asli dapat ditemukan di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta: Redaksi
Editor: Mahrus Sholih