Pemerintah Kabupaten Situbondo memberikan bantuan alat kesehatan senilai Rp 2,3 miliar untuk RSAR.

by -551 Views

Syamsuri
14 Oktober 2024 | 22:10 Dibaca 49 kali

Advertorial

Suasana kantor RSUD Abdoerrahem Situbondo. (Foto: Syamsuri/Suaraindonesia.co.id)

SUARA INDOBESIA, SITUBONDO – Pemerintah Kabupaten Situbondo tahun 2024 akan mengalokasikan anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk membeli beberapa alat kesehatan (Alkes) di RSUD dr. Abdoer Rahem (RSAR) Situbondo. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Situbondo.

Hal tersebut disampaikan Direktur RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo dr Roekmy Prabarini Ario saat ditemui, Senin (14/10/2024)

“Jadi alat-alat kesehatan yang akan dibeli, ini meliputi infuse pump tiga unit, syringe pump dua unit, EEG (electro encephalo graph) satu unit, ECG (elektro kardiograf) dua unit, mesin anasthesia satu unit, bed side cap lima unit, dan pasien monitor tiga unit,” ujarnya.

dr Roekmy mengatakan, semua pembelian Alkes nantinya menggunakan anggaran DBHCHT tahun 2024 yang akan diterima sebesar Rp 2,3 miliar.

“Dari jumlah keuangan tersebut akan dipergunakan untuk membeli beberapa alat kesehatan guna menunjang pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” bebernya.

Lebih lanjut, dr. Roekmy menjelaskan, ada beberapa Alkes yang akan dibeli untuk mengganti peralatan yang sudah rusak, lantaran faktor usia dan pemakaian tang sudah lama dipakai. Harapannya dengan adanya penambahan Alkes ini bisa mensupport kamar operasi di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo.

“Jadi dengan adanya beberapa tambahan  peralatan tersebut, minimal waktu untuk tunggu operasi lebih elektif dan cepat. Untuk pembelian pasien monitor rencananya kami tempatkan di ruang ICU. Kebetulan alat yang ada ditempat tersebut masih kurang,” ujarnya.

Sedangkan untuk alat EEG sendiri, kata dr Roekmy berfungsi untuk mendeteksi sinyal listrik dari otak guna mendiagnosis pasien dengan kejang. Alat tersebut nantinya bakal ditempatkan di poli klinik saraf.

“Jadi alat EEG yang akan dibeli ini untuk menggantikan alat EEG yang lama yang sudah rusak karena faktor usia dan pemakaian,” terangnya.

Semua Alkes yang akan dibeli ini, tambah Direktur RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo ini masih dalam proses sistem pengadaan. “Jadi barangnya masih on proses. Artinya barangnya masih belum datang,” tutupnya. (Adv)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syamsuri
Editor : Satria Galih Saputra