PMII Paluta Siap Galang Dana
GUNUNGTUA, Waspada.co.id – Aril Halomoan Harahap, seorang bocah 13 tahun yang diduga menderita busung lapar dan gizi buruk harus menerima nasibnya karena keluarga miskin yang hanya bisa duduk termenung di rumah berukuran 3 × 6, menunggu bantuan dari orang-orang dermawan yang bersedia membantu untuk membawanya berobat.
Aril, anak keempat dari tujuh bersaudara dari pasangan ibu Nur Hasim dan bapak Hakim Harahap, tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah atau pihak terkait. Mereka hanya mengandalkan obat-obatan dari Puskesmas terdekat.
“Hingga saat ini, Aril hanya dibawa ke Puskesmas dan diberikan obat namun tidak pernah mendapat perawatan intensif. Dia pernah dirontgen di RSUD Aek Haruwaya namun tidak jelas mengenai penyakitnya,” kata Nur Hasim.
Nur Hasim mengakui bahwa mereka tidak mampu membawa Aril untuk berobat ke tempat yang lebih baik karena kondisi ekonomi keluarga yang sangat sulit. Suaminya hanya bekerja sebagai penarik becak dan menghidupi tujuh anak mereka sudah merupakan tugas yang berat.
Mereka tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah dan belum memiliki kartu BPJS Kesehatan untuk membawa Aril ke tempat berobat yang lebih baik, seperti yang pernah disarankan oleh rumah sakit.
Nurul Prayudha Hasibuan dan Azwar Natha Prawira, Ketua dan pengurus PMII Komisariat ITS Paluta, merasa miris melihat kondisi Aril dan keluarganya. Mereka berencana berkoordinasi dengan pemerintah dan menggalang dana untuk biaya pengobatan Aril.
Bukan hanya menggalang dana, mereka juga akan mencari dermawan agar Aril bisa sembuh dan dapat kembali bersekolah seperti anak-anak normal lainnya. (wol/bon/d1)
Editor: Rizki Palepi