Kami Ajak untuk Mengboikot Produk yang Terafiliasi dengan Israel demi Keutuhan Palestina: YKMI Tegaskan untuk Tetap Mengingat Palestina

by -27 Views

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) kembali mengajukan seruan untuk memboikot produk yang terafiliasi dengan Israel dalam aksi peringatan setahun genosida di Palestina yang berlangsung di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta pada Minggu (6/10/2024) pagi.

“YKMI sengaja hadir dalam aksi ini untuk kembali mengajukan seruan untuk memboikot produk yang terafiliasi dengan Israel. Jangan melupakan Palestina karena genosida belum berakhir,” kata Direktur Eksekutif YKMI, Ahmad Himawan, dalam orasinya pada acara tersebut.

Himawan juga menjelaskan bahwa aksi boikot produk terbukti efektif dalam menghentikan aliran dana ke Israel, dengan permintaan gencatan senjata dari Amerika dan desakan dari Presiden Perancis, Emmanuel Macron, untuk menghentikan pengiriman senjata ke Israel.

YKMI secara konsisten mendesak untuk terus memboikot produk terafiliasi dengan Israel agar tetap masif. Mereka juga mengingatkan kembali daftar 10 produk yang harus dihindari oleh konsumen muslim Indonesia, antara lain Starbucks, Danone, Nestle, Zara, Kraft Heinz, Unilever, Coca Cola Group, McDonalds, Mondelez, dan Burger King.

Himawan menegaskan bahwa YKMI akan terus berada di garis depan dalam mendorong aksi boikot produk terafiliasi dengan Israel di Indonesia. Mereka percaya bahwa aksi tersebut efektif dalam menggerus pendapatan perusahaan yang mendukung Israel.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, juga menegaskan bahwa fatwa MUI terkait produk Israel tidak pernah dicabut. Ia mendorong agar aksi boikot terhadap produk Israel terus dilanjutkan.

Aksi ini dianggap sebagai momentum bagi masyarakat Indonesia untuk konsolidasi penuh dukungan terhadap perjuangan Palestina. YKMI yakin bahwa dengan dukungan yang kuat, aksi boikot produk terafiliasi dengan Israel dapat memporak-porandakan keuntungan perusahaan yang mendukung Israel.

Berita ini dapat ditemukan lebih lanjut di Google News SUARA INDONESIA. Disusun oleh Muhammad Irwan dan disunting oleh Mahrus Sholih.