Festival Sekarbanjar Lesbumi NU Kota Malang: Mempersembahkan Semangat Pelestarian Budaya dan Gotong Royong

by -129 Views

Magang
21 September 2024 | 20:09 Dibaca 29 kali

Berita

Festival Sekarbanjar Lesbumi NU Kota Malang. (Foto: istimewa)

SUARA INDONESIA, MALANG – Festival Sekarbanjar Lesbumi NU Kota Malang telah menyedot animo masyarakat pada Sabtu (21/9/2024). Festival yang digelar di Pesantren Budaya Karanggenting, Kelurahan Merjosari, Lowokwaru, Kota Malang itu menampilkan semangat melestarikan budaya dan gotong royong rakyat.

Penampilan para penari cilik berkostum budaya khas Malang yakni Tari Topeng kian membuat festival itu semakin meriah. Tak hanya itu, pawai budaya dengan mengarak tumpeng yang disusun dari buah jeruk hasil bumi masyarakat setempat menjadi perhatian para penonton.

Diketahui, festival bertajuk ‘Tawasul Rasul, Membuhul Asal Usul’ ini, juga sekaligus untuk memeriahkan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H.

Ketua Lesbumi PBNU, KH Muhammad Jadul Maula yang hadir dalam acara ini menyampaikan, bahwa penyelenggaraan festival ini merupakan anugrah. Terlebih, acara ini juga untuk memperingati Mulid Nabi.

“Para ulama menyampaikan, makanan atau buah buahan yang disajikan dalam peringatan Maulid untuk menghormati kelahiran Nabi Muhammad SAW, zat-zat terkecil hingga atom yang ada di makanan itu bergetar terus,” ucapnya.

Unsur-unsur terkecil makanan itu akan terus bergetar hingga makanan tersebut benar-benar dimakan di peringatan Maulid Nabi. Sebab, dosa dosa yang ada di makanan itu akan diampuni Allah SWT.

“Oleh karena itu saya sangat mengapresiasi sekali pada semua yang mendukung acara ini apapun bentuknya. Karena semua di acara ini mengandung berkah,” kata Jadul.

Ia mengaku merasa tergetar dengan tajuk acara ini. Ada pesan ajakan perenungan atas apa yang telah dilalui selama ini. Alhasil, dia juga mengungkapkan turut merenung.

Melihat 3 tumpeng jeruk di acara itu, kiai Jadul mengaitkan dengan kerendahan hati Nabi Muhammad SAW. Dimana, Nabi Muhammad pernah menyampaikan bahwa dirinya hanyalah seorang anak dari ibu yang suka makan dendeng.

“Jadi beliau menggambarkan diri beliau hanya manusia biasa. Tapi beliau adalah cahaya yang ruhnya diciptakan sebelum diciptakannya alam semesta,” ujarnya.

“Jadi tema festival ini sangat kuat, ‘Tawasul Rasul, Membuhul Asal Usul’. Kita menjadikan Rasul sebagai media untuk mengikat asal usul kita. Jadi kita bisa mengingat dari mana asal kita dan kemana tujuan kita semua,” sambung kiai Jadul.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika yang juga hadir dalam festival itu mengapresiasi kegiatan tersebut. Dia mengaku takjub dengan apa yang digelar oleh masyarakat Genting.

“Saya atas nama DPRD Kota Malang dan Pemkot Malang sangat mengapresiasi kegiatan ini. Luar biasa, inilah uri uri budaya yang harus dipertahankan,” tuturnya.

“Ini adalah wujud syukur masyarakat atas hasil bumi yang kemudian wujudkan lewat kegiatan Festival Sekarbanjar,” imbuhnya.

Made menyampaikan bahwa kegiatan kegiatan dalam festival seperti ini perlu dilestarikan. Menurutnya, kegiatan ini sangat menggambarkan prinsip gotong royong masyarakat.

“Kegiatan inilah yang bisa menyatukan masyarakat, menyatukan perbedaan. Jadi saya harap ini bisa rutin diselenggarakan,” ujarnya.

Ketua RW 7 Kelurahan Merjosari Darmaji menyampaikan, bahwa festival ini kegiatan tahunan kedua. Kegiatan ini memang wujud rasa syukur masyarakat atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.

“Jadi ketika panen raya, jeruk jeruk ini kami arak. Karena mayoritas maayarakat Genting adalah petani jeruk. Jadi ini wujud syukur masyarakat,” bebernya.

Darmaji berharap melalui festival ini, masyarakat luas bisa turut menikmati hasil bumi di wilayah Genting. Dikatakan, jeruk diharapkan bisa menjadi icon masyarakat Genting.

“Dengan kegiatan ini, semoga menjadikan Genting semakin berkah, pertaniannya maju dan panennya semakin melimpah,” ucapnya.

Ketupel Festival Sekarbanjar Fajrus Sidiq mengatakan, bahwa kegiatan yang digelar mulai 19-22 September 2024 itu memuat berbagai rangkaian kegiatan.

Mulai Anugerah Sekarbanjar, Maulid Diba, Lomba Banjari, Pameran Pusaka Para Kiai, Naskah Kuno, Seni Rupa, Pagelaran Wayang Sunan, Ngaji Budaya, Bahtsul Masail, Workshop Seni dan Literasi, Bazar dan Pasar Malam, Seminar Kebangsaan hingga Peresmian Wisata Sumber Serut.

“Tentu kegiatan ini tak akan semarak tanpa dukungan seluruh pihak. Untuk itu, kami sampaikan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung Festival Sekarbanjar 2024 ini,” kata Sidiq. (*)

Reporter: M Sholeh

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Magang
Editor : Satria Galih Saputra