Gunawan
– 20 September 2024 | 19:09 – Dibaca 37 kali
Peserta JKN saat menerima layanan kesehatan Face Recognition BPJS Kesehatan (FRISTA) di RSUD Blora, belum lama ini. (Foto: Gunawan/Suara Indonesia)
SUARA INDONESIA, BLORA – Komitmen untuk terus berinovasi dalam memberikan layananan yang terbaik kepada masyarakat, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr R. Soetijono Blora kenalkan Face Recognition BPJS Kesehatan (FRISTA).
“FRISTA ini adalah teknologi untuk mengidentifikasi dan autentifikasi pasien dengan menggunakan sistem pengenalan wajah kepada pasien,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan RSUD Blora, dr. Farida Laela, mewakili Direktur Utama RSUD dr. R. Soetijono Blora, dr. Puji Basuki.
Dalam keterangannya belum lama ini, dr Farida menyampaikan bahwa FRISTA adalah program dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan agar dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi layanan.
“Proses verifikasi identitas jadi lebih cepat dan akurat. Sehingga mampu mengurangi antrean dan meminimalisir kesalahan,” terangnya, kepada Suara Indonesia.
IT RSUD Blora, Maliq Yuli Utomo mengatakan bahwa sistem ini dapat terintegrasi ke akses layanan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Langkah ini dimaksudkan adalah sebagai upaya antisipasi penyalahgunaan identitas.
“Sistem face recognition ini dapat langsung mengenali wajah, dengan nilai akurasi sangat tinggi (real time),” kata dia, di pendaftaran rawat jalan RSUD Blora.
Inovasi ini, imbuh Maliq, adalah sebagai alternatif pengganti kartu JKN dalam melakukan verifikasi dan validasi eligibilitas peserta.
Sesuai NIK pada KTP Elektronik, terobosan ini juga untuk meningkatkan validitas dan kualitas data peserta.
BPJS Kesehatan menggandeng Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dindukcapil) sebagai dasar validasi pada implementasi sistem face recognition.
“Hadirnya FRISTA ini, akan memberikan kemudahan bagi peserta program JKN dalam mengakses layanan kesehatan,” papar dia.
Terpisah, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pati Wahyu Giyanto mengatakan inovasi teknologi facial recognition yang diterapkan di fasilitas kesehatan tingkat lanjut adalah langkah strategis dalam meningkatkan kualitas layanan bagi peserta JKN.
Dengan teknologi ini, lanjut Wahyu, proses pendaftaran pasien menjadi lebih cepat dan efisien. Karena sistem secara otomatis mengenali identitas pasien hanya melalui pemindaian wajah.
“Peserta tidak perlu lagi repot, membawa dokumen fisik atau mengisi data berulang kali, sehingga waktu tunggu dapat dipersingkat,” ungkap Wahyu.
Pihaknya mempercayai bahwa penerapan teknologi ini tidak hanya memudahkan peserta, tetapi juga mendukung transformasi digital pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
“Ini untuk memastikan bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan dapat lebih baik, mudah, setara bagi seluruh peserta JKN dan lebih cepat,” tutur Wahyu. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gunawan |
Editor | : Mahrus Sholih |