Menanamkan Pendidikan Seksualitas dan Reproduksi Melalui Nazam Al-Iinjabia

by -26 Views

Siswa SMP membaca Nazam Al-iinjabia. (Foto: Fathur Rozi untuk Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, JEMBER- Suara Indonesia mengkampanyekan pentingnya kesehatan reproduksi dan seksualitas kepada siswa SMP di Kecamatan Ledokombo dan Silo, melalui Nazam Al-iinjabia.

Tujuannya adalah untuk mengajarkan materi yang terkandung dalam modul guru Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS) oleh Kemendikbud, secara sederhana.

Hal tersebut disampaikan oleh Project Officer Suara Indonesia, Budiman Widyanarko, ketika ditemui di salah satu cafe di Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis 5 September 2024.

Pembahasan yang terkandung dalam Nazam tersebut diambil dari sumber kitab, hadis, dan Al-Qur’an. Salah satu contohnya, adalah tentang pengenalan diri, yang diambil dari kitab Kimiyaus Sa’adah karangan Imam Al-Ghazali. Seperti pembagian unsur manusia, yang meliputi dhohir dan batin.

“Contoh pada unsur batin. Misalnya, manusia itu memiliki pikiran, akal, nafsu, jiwa, dan hati,” ujarnya.

Jadi, agar terhindar dari perbuatan yang tidak diinginkan, siswa perlu terlebih dahulu diajarkan untuk mengenal dirinya. “Salah satu contohnya mengenai nafsu yang seringkali mengajak pada hal keburukan,” terangnya.

Harapannya, dengan adanya Nazam tersebut, dapat memudahkan siswa dalam memahami isi modul PKRS. Mengingat pembahasan dalam modul tersebut begitu penting, seperti untuk mencegah kenakalan remaja dan pergaulan bebas.

“Kalau diginikan kan enak. Mereka tidak mungkin membaca modul PKRS. Karena sangat tebal,” tambahnya.

Selain itu, Muhammad Alfin Mudatsir, Community Organizer Suara Indonesia menjelaskan, tujuan dari pembuatan Nazam Al-Iinjabia adalah untuk mencegah pernikahan dini, serta kehamilan di luar nikah.

“Di situ terdapat delapan bab, mulai dari edukasi tentang proses menuju kedewasaan hingga pembahasan tentang kesetaraan gender,” jelasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta: Magang (Fathur Rozi)
Editor: Mahrus Sholih