Gandeng PWI Banjarnegara, SMK Negeri Pagentan Menggelar Pelatihan Pengolahan Bakpia dengan Bahan Buah Salak

by -137 Views
Pendidikan

Siswa SMK Negeri Pegentan saat melaksanakan pelatihan pengolahan buah salak menjadi bakpia. (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, BANJARNEGARA- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banjarnegara bersama SMK Negeri Pagentan mengambil langkah inovatif dalam menghadapi penurunan harga salak yang kian mengkhawatirkan.

Sebagai upaya untuk memberikan nilai tambah pada komoditas lokal, PWI Banjarnegara menggelar pelatihan pembuatan bakpia dengan bahan utama buah salak.

Ketua PWI Banjarnegara Hendra Septa mengatakan, Banjarnegara dikenal sebagai salah satu daerah penghasil buah salak terbaik. Namun, belakangan ini, harga buah salak mengalami penurunan drastis yang berdampak pada pendapatan para petani.

PWI Banjarnegara berinisiatif mengadakan pelatihan bagi siswa SMK Negeri Pagentan agar bisa memanfaatkan buah salak sebagai bahan baku pembuatan bakpia, makanan khas yang populer di Yogyakarta.

“Kebetulan Pak Iwan Setiawan dari Suara Indonesia pernah memproduksi bakpia, maka kita coba untuk pelatihan dengan siswa SMK Negeri Pagentan, untuk mengolah buah salak menjadi bakpia,” ujarnya, Selasa (27/8/2024) lalu.

PWI Banjarnegara juga sudah secara rutin melaksanakan podcast dengan mengundang berbagai narasumber untuk memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Selain podcast, PWI Banjarnegara juga sering mengadakan pelatihan jurnalistik, perkebunan, pertanian dan UMKM. Salah satunya adalah pengolahan kue bakpia,” imbuhnya.

Kepala SMK Negeri Pagentan Pontjo Nugroho melalui Fasilitator PS, Irfan Dahli mengatakan, pelatihan kali ini melibatkan 200 siswa. Mereka diajarkan teknik pengolahan salak menjadi isian bakpia, serta cara pengemasan yang menarik agar produk lebih diminati di pasaran.

Program pelatihan pengolahan bakpia berbahan dasar buah salak ini dapat dijadikan bagian dari Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMK Negeri Pagentan. Dengan memasukkan kegiatan ini dalam P5, siswa tidak hanya mendapatkan keterampilan teknis dalam pengolahan makanan, tapi lebih dari itu.

“Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan buah salak Banjarnegara dapat lebih dikenal luas, tidak hanya sebagai buah segar, tetapi juga sebagai bahan baku produk olahan yang berkualitas tinggi dan memiliki daya saing di pasar nasional,” katanya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Iwan Setiawan
Editor : Mahrus Sholih