Debit Air di Embung di Jombang Menurun, Beberapa Bahkan Mulai Mengering

by -38 Views
Berita

Embung di Desa Mangunan, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang tampak mengering, Senin (12/08/2024). (Foto: Gono Dwi Santoso/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, JOMBANG- Musim kemarau ini terdapat beberapa embung di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang mulai mengering. Kondisi ini dibenarkan oleh Dinas PUPR Kabupaten Jombang. Disebutkan, dari 17 embung yang ada sebanyak 12 embung debit airnya menyusut, bahkan ada yang mongering.

Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR Kabupaten Jombang, Sultoni mengatakan, sebanyak 17 embung itu tersebar di beberapa kecamatan, paling banyak di wilayah utara Brantas.

“Mulai dari Kecamatan Plandaan, Kabuh, Kudu dan ada beberapa di wilayah di selatan Jombang. Seperti di Kecamatan Bareng dan Mojowarno yang terdapat dua embung,” terangnya, Senin (12/8/2024).

Sultoni menjelaskan, pemanfaatan embung rata-rata untuk membantu kecukupan air di lahan pertanian, terutama di area hilir embung atau dekat embung.

“Kondisi saat ini, karena embung lebih banyak menampung air limpasan dari area sekitar, jadi ada beberapa embung yang masih tersedia airnya. Sebagian ada penurunan debit air, tapi banyak juga yang habis airnya,” ungkapnya.

Menurut dia, untuk mengantisipasi kekeringan saat ini Dinas PUPR berkoordinasi dengan Balai Besar Sungai Brantas, PJT dan UPT PSDA Kediri untuk kecukupan irigasi pertanian.

“Juga berupaya di utara Brantas bagaimana upaya penanganan darurat terkait dengan kerusakan Dam Karet Jatimlerek yang sudah selesai. Paling tidak di wilayah utara Brantas yang selama ini bisa menanam padi, terbantu karena penanganan sudah selesai,” ungkapnya.

Sultoni menambahkan untuk embung yang menyusut debit air di Kabupaten Jombang, dari data Dinas PUPR ada 12 embung yang pengurangan airnya cukup drastis.

“Faktor penyebab air mengandalkan dari limpasan di hulu embung, sehingga ketika hujan tidak ada, secara otomatis pasokan air tidak masuk ke embung tersebut,” tutupnya.

Nyoto, salah seorang petani di Desa Mangunan mengatakan, embung di desanya sudah kering sejak satu bulan lalu. “Biasanya petani memanfaatkan embung ini untuk menanam padi, juga menanam tembakau. Namun sudah satu bulanan ini kering, sehingga tidak bisa dimanfaatkan,” pungkasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Mahrus Sholih