Menlu AS, Antony Blinken Perbincangkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Doha, Qatar
SUARA INDONESIA, JAKARTA – Menlu AS, Antony Blinken, tiba di Doha, Qatar, untuk membahas kemungkinan kesepakatan gencatan senjata yang didukung oleh PBB. Kunjungan ini bertujuan untuk meredakan ketegangan di Gaza yang telah memicu krisis kemanusiaan yang besar.
Blinken dijadwalkan bertemu dengan para mediator dari Qatar dan Mesir, serta perwakilan dari Hamas dan Jihad Islam Palestina yang telah menyerahkan tanggapan mereka terhadap proposal gencatan senjata yang diusulkan PBB. Kementerian Kesehatan Gaza memperingatkan bahwa rumah sakit, pusat kesehatan, dan satu-satunya stasiun oksigen di wilayah Gaza City berada di ambang kehabisan bahan bakar.
Kekurangan ini mengancam untuk menghentikan operasional layanan medis yang sangat dibutuhkan di tengah situasi konflik yang memburuk. Seorang pejabat UNICEF di dalam Gaza melaporkan bahwa rumah-rumah, rumah sakit, sekolah, universitas, sektor pertanian, dan ekonomi telah hancur akibat serangan yang terus berlanjut. Hamas dan Jihad Islam Palestina telah menyerahkan tanggapan mereka terhadap proposal gencatan senjata yang didukung PBB kepada mediator di Qatar dan Mesir.
Langkah ini menunjukkan niat dari kedua belah pihak untuk mengeksplorasi kemungkinan penyelesaian konflik melalui diplomasi. Namun, keberhasilan upaya ini masih bergantung pada hasil pembicaraan dan komitmen dari semua pihak yang terlibat. Selain situasi di Gaza, ketegangan juga meningkat di Lebanon dan Tepi Barat. Hezbollah mengumumkan bahwa salah satu komandan seniornya tewas dalam serangan Israel di Lebanon. Di Tepi Barat, setidaknya enam orang tewas dalam serangan militer Israel di kota Kafr Dan, dekat Jenin.
Sejak perang Israel di Gaza dimulai pada 7 Oktober, setidaknya 37.202 orang telah tewas dan 84.932 lainnya terluka. Di Israel, jumlah korban tewas akibat serangan Hamas mencapai 1.139, dengan puluhan orang masih disandera di Gaza. Kunjungan Menlu AS Antony Blinken ke Doha merupakan langkah penting dalam upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata yang didukung PBB. Krisis kemanusiaan yang parah di Gaza menekankan pentingnya solusi segera untuk menghentikan kekerasan dan menyediakan bantuan bagi warga sipil yang terdampak.
Dengan peran mediasi yang dimainkan oleh Qatar dan Mesir, harapan akan adanya perdamaian mungkin dapat terwujud, meskipun tantangan yang dihadapi sangat besar. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta: Aditya
Editor: Mahrus Sholih
