Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, kembali menjalankan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) pada Kamis (30/5/2024). Kali ini, Bupati Ipuk melakukan kegiatan di tiga desa di Kecamatan Licin, yaitu Segobang, Gumuk, dan Banjar. Dia mendorong ketiga desa ini untuk fokus menggarap potensi lokalnya.
Salah satunya adalah Desa Segobang yang memiliki potensi di sektor pertanian, khususnya tanaman obat. Desa ini dikenal sebagai Desa Satelit karena mayoritas penduduknya memproduksi jamu tradisional dari tanaman herbal yang mereka tanam di pekarangan rumah.
Ipuk melihat langsung lahan pertanian di Desa Segobang yang ditanami berbagai jenis tanaman obat. Dia juga mencicipi minuman olahan tanaman herbal yang dibuat oleh warga setempat.
Bupati Ipuk menekankan pentingnya mengembangkan potensi lokal seperti yang dilakukan Desa Segobang. Dia juga meminta Dinas Pertanian untuk memberikan bantuan bibit dan melakukan penyuluhan tentang penanaman tanaman obat keluarga (Toga).
Selain itu, Ipuk juga mengingatkan kepala desa untuk menjaga luasan lahan pertanian yang ada karena Banyuwangi memiliki Peraturan Daerah tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
Ipuk juga menjelaskan tentang program Desa Tematik yang telah diluncurkan di Banyuwangi. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi desa sesuai dengan karakteristik masing-masing.
Selama kegiatan Bunga Desa, Ipuk juga menggerakkan berbagai program layanan kesehatan masyarakat. Dia mengunjungi Posyandu Cempaka di Desa Gumuk untuk memantau pelayanan kesehatan bagi usia produktif dan lansia.
Pelayanan publik seperti administrasi kependudukan, perizinan usaha mikro berbasis OSS, perpajakan, konseling kesehatan, dan pelatihan UMKM tetap dilakukan dalam program Bunga Desa.
Saat berada di Desa Banjar, Ipuk juga meninjau sejumlah UMKM dan melakukan dialog dengan warga dan tokoh masyarakat. Program Bunga Desa merupakan cara Bupati Ipuk untuk menangani masalah dengan cara mendengarkan aspirasi warga dan mencari solusi secara bertahap.
Artikel ini disusun oleh Muhammad Nurul Yaqin dan diedit oleh Mahrus Sholih.
Jangan lupa kunjungi berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA.