Sebuah pohon yang diperkirakan berumur 300-an tahun, terlihat menjulang tinggi dengan puluhan cabang serta dahan. Pohon yang berada di kawasan makam tua Desa Penusupan, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah ini, juga disebut sebagai saksi sejarah perjalanan desa.
Sumarjo, warga yang tinggal di dekat pohon tersebut, mengungkapkan, berdasarkan cerita yang ia dengar enam dekade lalu, pohon berjenis randu alas atau randu hutan setinggi 40 meter itu sudah ada sejak kakek buyutnya masih kecil.
Randu alas yang berada di pinggir Kali Torong itu juga sudah sebesar sekarang. “Kalau kakek buyut saya sekarang masih hidup, diperkirakan usianya sudah 200 tahun lebih. Dan pohon randu alas itu itu sudah ada sejak kakek buyut saya masih kecil. Jadi pohon itu diperkirakan berumur sekitar 300 tahun,” ucapnya.
Sejauh ini belum ada penelitian dari dinas terkait, berapa umur pohon randu alas tersebut. Meski demikian, keterangan yang sama juga disampaikan Lani (52), warga Blok Laren, Desa Penusupan. Dia mengatakan, jika pohon itu diperkirakan sekitar tiga abad.
Informasi itu juga berdasarkan cerita dari orang tuanya. “Rata-rata warga di sini yang sekarang masih hidup, tidak ada yang tahu berapa umur pohon randu alas itu. Karena rata-rata hanya mendengar cerita dari orang tuanya,” jelasnya.
Berapapun umur randu alas yang hingga kini masih kokoh berdiri, menurut Sumarjo, menjadi sebuah bukti bahwa Desa Penusupan merupakan desa tua yang sudah ada sejak beberapa abad lalu. “Kami berharap semoga tetap ada sampai anak cucu kita. Dan tetap menjadi akan ikon desa kami,” ujar Sumarjo.
Pewarta: Ragil Surono
Editor: Mahrus Sholih
Artikel lengkap dapat dibaca di: SUARA INDONESIA