Tour de Banyuwangi Ijen Kembali Setelah Beristirahat Empat Tahun, Inilah Sejarahnya

by -109 Views

Tour de Banyuwangi Ijen comeback. Tahun 2024 ini akan kembali digelar pada 22-25 Juli. (Foto: Dok. International Tour de Banyuwangi Ijen periode sebelumnya).

SUARA INDONESIA, BANYUWANGI – Setelah empat tahun vakum karena pandemi Covid-19, kejuaraan balap sepeda kelas dunia, Tour de Banyuwangi Ijen, bersiap untuk membuat comeback yang spektakuler.

Kejuaraan yang menjadi ikon pariwisata daerah Banyuwangi ini akan kembali dengan semangat baru untuk menghadirkan aksi-aksi balap sepeda yang memukau dan memikat. Event yang menghadirkan para pembalap kelas wahid dunia ini bakal kembali digelar pada 22-25 Juli 2024 mendatang. Segala persiapan guna menyukseskan acara terus dimatangkan oleh panitia.

Sejarah Tour de Banyuwangi Ijen sendiri tidak bisa dipisahkan dari keindahan alam dan keragaman budaya Banyuwangi sendiri.

Sesuai dengan namanya, Ijen yang merupakan gunung yang memiliki kawah yang indah dan fenomena api biru (blue fire) pada malam hari menjadi bagian dari jalur lintasan.

Tour de Banyuwangi Ijen adalah event balap sepeda internasional terbesar di Indonesia yang masuk di dalam kalender organisasi balap sepeda dunia UCI ( Uni Cycliste Internationale). Event ini merupakan gelaran yang ke – 9 sejak dihelat pertama kali pada tahun 2012.

Setelah vakum selama empat tahun, tahun ini menghadirkan konsep baru yang lebih festive dengan melibatkan lebih banyak cycling enthusiast dan cycling industry.

Banyuwangi Tour de Ijen pada tahun 2012 digelar pada 7-9 Desember sebagai rangkaian dari acara-acara Banyuwangi Festival yang merupakan agenda tahunan Kabupaten Banyuwangi untuk memperingati hari jadi kota Banyuwangi.

Event pertama ini terdiri dari 3 etape yakni dari Kota Banyuwangi ke Pulau Merah, Kalibaru ke Kawah Ijen dan sirkuit kota Banyuwangi. Diikuti oleh 14 tim.

Banyuwangi Tour de Ijen 2013 (2-5 November) diikuti oleh 16 tim pembalap dari luar negeri maupun dari dalam negeri, terdiri dari 4 etape dengan total panjang rute 498,7 kilometer.

Tahun 2014, International Tour de Banyuwangi Ijen digelar selama empat hari 16-19 Oktober, menempuh empat etape dengan total panjang rute sejauh 623 kilometer. Jumlah tim ada 18.

Tahun 2015, International Tour de Banyuwangi Ijen dilaksanakan pada 6-9 Mei menempuh empat etape dengan total panjang rute sejauh 545,2 kilometer. Jumlah tim ada 20.

Tahun 2016, International Tour de Banyuwangi Ijen dilaksanakan pada 11-14 Mei, menempuh empat etape dengan total panjang rute sejauh 567,2 kilometer. Jumlah tim ada 20.

International Tour de Banyuwangi Ijen tahun 2017 (27-30 September), 2018 (26-29 September), dan terakhir kali pada 2019 (25-28 September) juga menempuh empat etape, total tim sama 20. Namun total panjang rute yang ditempuh berbeda.

Tahun 2024 ini, Tour de Banyuwangi Ijen akan digelar pada 22-25 Juli, ada empat etape dengan total panjang rute 614 kilometer. Jumlah masih sama 20 tim pembalap dari luar negeri maupun dari dalam negeri.

Tour de Banyuwangi Ijen merupakan salah satu event yang paling ditunggu masyarakat Banyuwangi. Tour de Banyuwangi Ijen menjadi peluang emas untuk membangun dan meningkatkan sebuah brand citra dan reputasi daerah. Selain memberikan suguhan atraksi sport tourism, event ini juga mampu memberikan efek sosial dan ekonomi pada masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, menarik investasi, dan menjadi Role Model Asia Tour di Indonesia.

Tour de Banyuwangi Ijen sudah memberikan kesan sendiri bagi para peserta. Beberapa diantaranya diutarakan oleh pembalap sejumlah negara yang pernah mengikuti sebelumnya.

“Excellent route! Saya pernah ikut World Tour salah satunya Giro de Italia, rute di sini (Banyuwangi) mirip kejuaraan tersebut,” kata Micky Robb ( UCI Commissaire, Ireland ) – 2017.

“Suatu saat saya ingin kembali ke sini untuk race Tour de Banyuwangi Ijen,” kata Karen O’Callaghan, (UCI commissaire, Australia ) – 2019.

“Tour de Banyuwangi Ijen adalah pelaksanaan terbaik lomba balap sepeda 2.2 yang pernah saya ikuti,” kata Zhao Jinshan, (UCI commissaire, China ) – 2019.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, selain Tour de Banyuwangi Ijen beberapa event berkelas juga akan meramaikan Banyuwangi Festival (B-Fest) tahun ini. Sebut saja Banyuwangi Ethno Carnival 9-14 Juli, Gandrung Sewu 24-26 Oktober, Jazz Festival 24 Agustus, hingga tradisi Kebo-keboan yang akan digelar pada 21 Juli.

“Setiap bulannya, akan ada belasan event menarik yang bakal digelar di Banyuwangi. Ini akan menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan dari dalam dan luar negeri,” kata Ipuk.

Ipuk berharap event dalam B-Fest tahun ini bakal mendorong peningkatan ekonomi warga Banyuwangi. Selain itu menurut Ipuk, B-Fest telah menjadi alat konsolidasi masyarakat Banyuwangi.

》Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta: Muhammad Nurul Yaqin
Editor: Imam Hairon