Harga Bitcoin (BTC) telah menunjukkan stabilitas yang lebih baik dalam beberapa pekan terakhir jika dibandingkan dengan sejumlah saham utama perusahaan Amerika Serikat. Meskipun perekonomian global sedang dihadapkan pada ketegangan antara Iran dan Israel di Timur Tengah, data yang dibagikan oleh André Dragosch, Kepala Riset di Bitwise Europe, menunjukkan bahwa volatilitas Bitcoin yang terealisasi selama 60 hari turun menjadi sekitar 27%-28%. Angka ini lebih rendah daripada volatilitas yang dialami oleh S&P 500 (30%), Nasdaq 100 (35%), dan bahkan saham teknologi Magnificent 7 yang tengah naik daun (40%). Meskipun harga BTC sempat mengalami penurunan 6% menjadi di bawah USD 100.000 selama akhir pekan, volatilitas Bitcoin secara keseluruhan masih relatif rendah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pedagang dan investor tidak terlalu merespon panik terhadap perubahan harga Bitcoin. Analis Glassnode juga mencatat bahwa pertumbuhan pemegang jangka panjang Bitcoin telah mampu menstabilkan nilai tukar mata uang digital tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, total pasokan Bitcoin yang dipegang oleh pemegang jangka panjang telah meningkat, mencapai rekor tertinggi 14,53 juta BTC (rata-rata 30 hari). Hal ini setara dengan hampir 70% dari pasokan maksimum 21 juta Bitcoin yang akan tersedia secara keseluruhan.
Analisis: Bitcoin vs Saham AS – Volatilitas Rendah, Apa Penyebabnya?
