Jalan Raya RA Kartini dan Jalan Patih Derus di Kota Lebak selama bertahun-tahun tidak memiliki marka jalan yang layak. Namun, akhirnya garis-garis putih muncul pada kedua jalan tersebut. Warga, termasuk Bewok, merasa heran mengapa proyek sederhana seperti pengecatan marka jalan membutuhkan waktu bertahun-tahun. Bewok menunjukkan bahwa adanya kejanggalan dalam pengelolaan anggaran infrastruktur, di mana dana dialokasikan setiap tahun namun realisasinya lambat.
Pada malam hari, marka jalan baru yang dicat sekitar seminggu yang lalu membuat jalur tersebut terlihat lebih aman. Namun, kekhawatiran warga terhadap lambatnya realisasi proyek-proyek kecil di Lebak semakin tajam. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lebak, Rully, belum memberikan tanggapan atas hal ini, meningkatkan kecurigaan warga terhadap kurangnya transparansi. Marka jalan bukan hanya sekadar cat di aspal, tetapi juga penting dalam keselamatan transportasi. Tanpa garis batas yang jelas, risiko kecelakaan lalu lintas dapat meningkat.
Warga berharap agar pemerintah daerah memberikan penjelasan terbuka mengenai proyek ini, termasuk transparansi anggaran dan rencana pemeliharaan infrastruktur di Lebak. Pengelolaan anggaran yang tepat dan transparan diharapkan dapat membantu menjaga keselamatan lalu lintas dan memastikan infrastruktur jalan yang teratur dan aman bagi seluruh pengguna jalan.
