Lewis Hamilton sedang menjadi sorotan publik dan tampil memanfaatkannya dengan baik. Pengalaman pertamanya di Maranello sungguh memukau, terlihat dari sepatu Christian Louboutin bersol merah yang dipakainya. Namun, hubungan antara pembalap terbaik Formula 1 dengan tim legendaris Ferrari ini menimbulkan banyak perhatian, bahkan histeria. Meskipun demikian, kemenangan Hamilton dalam balapan sprint di Cina merupakan pencapaian luar biasa setelah melewati masa-masa sulit di putaran awal. Karena itu, berbagai aspek seperti komunikasi dengan insinyur balap Riccardo Adami dan perilakunya dalam wawancara pasca-balapan menjadi perbincangan hangat.
Di putaran terakhir di Bahrain, Hamilton dan bos tim Frederic Vasseur membahas tantangan berpindah tim setelah 12 tahun bekerja di lingkungan yang sama. Mobil F1 saat ini memiliki karakteristik unik yang membutuhkan gaya mengemudi khusus untuk mendapat hasil maksimal. Hamilton dan timnya berkomitmen untuk membangun kerjasama dan memperbaiki segala kelemahan tim. Mereka sadar bahwa perubahan tersebut memerlukan waktu, namun dengan semangat tim yang kuat, mereka yakin akan mencapai tujuan bersama.
Hamilton menyadari pentingnya melindungi tim Ferrari dari sorotan publik yang berlebihan. Tim ini penuh semangat dan dedikasi, sehingga perjalanan bersama akan dihadapi dengan penuh keyakinan. Meski rollercoaster emosi terus menghadang, Hamilton optimis mereka akan meraih kesuksesan sesuai rencana.
