Festival Batik Banyuwangi Tampilkan Motif Batik Lawasan ‘Jenon’ pada 18-19 Oktober

by -566 Views

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali mengadakan Festival Batik Banyuwangi 2024. Acara yang memperkenalkan motif-motif batik lokal kali ini menampilkan motif batik klasik khas Banyuwangi, yaitu “Jenon” yang memiliki makna yang dalam.

Festival Batik Banyuwangi (BBF) akan diselenggarakan pada tanggal 18-19 Oktober 2024 di Hutan de Djawatan, Desa Benculuk, Kecamatan Cluring. Plt Bupati Banyuwangi, Sugirah, menyatakan bahwa BBF bukan hanya acara mode belaka, tetapi juga merupakan upaya untuk melestarikan batik khas Banyuwangi dan mendorong industri batik di daerah tersebut.

Sugirah menambahkan bahwa acara ini juga menjadi ajang untuk mencari bakat potensial dalam bidang desain busana batik dan kerajinan batik di daerah tersebut. Sebelumnya, BBF telah memperkenalkan berbagai motif batik lokal Banyuwangi seperti Gajah Oling, Galaran, Sembruk Cacing, Gedekan, Kangkung Setingkes, Paras Gempal, dan Jajang Sebarong.

Motif “Jenon” sendiri memiliki filosofi yang khas, di mana bentuknya menyerupai belah ketupat. Kopat dalam bahasa lokal memiliki arti ‘Ngaku Lepat’ atau mengakui kesalahan, dan terbuat dari Janur yang berarti ‘Sejatining Nur’ atau cahaya sejati.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Nanien Oktaviantie, menjelaskan bahwa BBF 2024 akan diadakan di Hutan De Djawatan pada tanggal 18-19 Oktober. Hutan tersebut dipilih sebagai lokasi acara karena memberikan sensasi seperti hutan Fangorn dalam film Lord of the Rings.

Acara tersebut juga akan disertai dengan sejumlah kegiatan lain yang mempromosikan cinta generasi muda terhadap batik dan seni budaya Banyuwangi. Mulai dari lomba desain motif batik, lomba busana batik untuk pelajar, mahasiswa, dan umum, hingga Fashion in the Forest oleh lurah dan kepala desa se Kabupaten Banyuwangi.

Acara akan diisi dengan berbagai hiburan seperti seni Jaranan Buto, pameran batik, dan musik. Puncak acara akan berlangsung pada 19 Oktober 2024 mulai pukul 13.00 – 17.00 WIB.

Penulis: Muhammad Nurul Yaqin
Editor: Mahrus Sholih

» Selengkapnya di Google News SUARA INDONESIA