Gunawan
–
04 Oktober 2024 | 09:10
–
Dibaca 133 kali
Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, beserta jajaran saat konferensi pers mengungkap tindak pidana korupsi dalam pemberian kredit mikro di BRI Unit Pasar Induk Kantor Cabang Cepu, Kamis 3 Oktober 2024. (Foto: Polres Blora untuk Suara Indonesia)
SUARA INDONESIA, BLORA – Diduga melakukan tindak pidana korupsi dalam pemberian kredit mikro di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Pasar Induk Kantor Cabang Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, oknum mantri bank setempat, STW, ditangkap anggota Satreskrim Polres Blora.
STW adalah seorang pria asal Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, diduga menyalahgunakan jabatannya menggunakan uang hasil pinjaman/kredit dari para nasabahnya.
“STW seorang mantri di Unit Pasar Induk BRI Cabang Cepu. Kejadian itu, diketahui periode Desember 2022 hingga Februari 2023. Uang tak kunjung kembali dari 16 nasabah,” kata Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, saat konferensi pers di aula Arya Guna, Kamis 3 Oktober 2024.
Wawan Andi Susanto menyampaikan bahwa terlapor diduga menyalahgunakan jabatannya sebagai mantri di BRI wilayah Cepu Blora.
Dalam proses pemberian kredit mikro itu, uang yang didapatkan sebanyak Rp 403.300.000 digunakan untuk bermain judi online.
“Dari pengakuannya, uang sebesar Rp 403 juta lebih yang berasal dari pemberian kredit mikro kepada 16 nasabah, habis untuk bermain judi online. Terlapor menyalahgunakan jabatannya sebagai mantri di bank,” terang AKBP Wawan.
Berdasarkan audit internal BRI, kerugian awal sebesar Rp 679.412.203, update kerugian per Maret 2024 sebesar Rp 459.588.956. Total kerugian per Mei 2024 sebesar Rp 387.690.398, dengan total pinjaman yang dicairkan sebesar Rp 715 juta. Dan hasil perhitungan kerugian negara, pinjaman yang digunakan terlapor sebesar Rp 401.444.334.
Terkait modusnya, Kapolres Blora menjelaskan, terlapor memanfaatkan kedekatan dengan membujuk nasabah untuk meminjam buku rekening, ATM beserta nomor PIN-nya, memprakarsai pemberian kredit, mengajukan kredit kepada nasabah, menerima uang angsuran/uang pelunasan yang tidak disetorkan ke BRI.
“Ada tiga modus. Pertama penipuan pinjaman 1 nasabah, penampakan pinjaman dari 13 nasabah, dan modus ketiga adalah menggunakan setoran pelunasan pinjaman dari 2 nasabah,” jelasnya.
“Terlapor menggunakan uang nasabah BRI untuk bermain judi online,” tambah Kapolres Blora.
Untuk pertanggungjawaban perbuatannya, pelaku terancam Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 UU RI No. 31 tahun 1999.
“Sebagaimana diubah, Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,” tutupnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gunawan |
Editor | : Mahrus Sholih |