Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora, Edi Widayat, saat wawancara di ruang kerjanya, Selasa (1/10/2024). (Foto: Gunawan/Suara Indonesia)
SUARA INDONESIA, BLORA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora terus berupaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan mendorong keaktifan peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN KIS) dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di atas 70 persen.
“Blora di atas 95 persen untuk Universal Health Coverage (UHC) dalam kepesertaan JKN. Sementara keaktifan peserta KIS baru di angka 70 persen,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Edi Widayat.
Di ruang kerjanya, Edi mengatakan bahwa Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Blora menyentuh di angka Rp 28, 6 miliar untuk membayar iuran kepesertaan JKN KIS, dari masyarakat miskin di Kabupaten Blora sebanyak 58 ribu jiwa.
“Rata-rata pemerintah mengucurkan anggaran kisaran Rp 2,3 miliar per bulannya, untuk membayar iuran kepesertaan dari APBD,” terangnya.
Dinas Kesehatan Blora terus berusaha meningkatkan APBD agar masyarakat dapat langsung tercover/terbayar iurannya, oleh APBD Kabupaten Blora.
“Jadi, dua kali lipatnya. Ini harapan kami di tahun depan menyentuh angka 100 ribu kepesertaan di BPJS Kesehatan,” imbuhnya.
Sehingga, kata Edi, masyarakat Blora akan lebih mudah mendapatkan layanan dan bisa tercover kepesertaannya di BPJS Kesehatan.
Di sisi lain, Dinkes Blora juga terus berusaha untuk mengejar keaktifan peserta JKN KIS di angka 75 persen.
Terdata hingga saat ini, sebanyak 23 ribu jiwa, keaktifan peserta JKN KIS yang sudah mengantri ke pemerintah pusat.
“Yang mampu dan berkenan bisa mendaftarkan secara mandiri. Sehingga masyarakat lainnya, dapat tercover dan terlayani kebutuhan pelayanan kesehatannya,” imbau Kadinkes Blora, Edi Widayat.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pati Wahyu Giyanto menyampaikan bahwa pihaknya akan terus melakukan sosialisasi secara masif hingga turun ke desa desa.
“Mensosialisasikan secara masif agar kepesertaan JKN kian melesat dengan cepat, salah satunya melalui BPJS Keliling di beberapa wilayah,” kata Wahyu, belum lama ini di Pati.
Tiga kabupaten, imbuh Wahyu, mendapatkan penghargaan UHC yang terdaftar dalam kepesertaan JKN. Kabupaten Rembang mencapai 95,26 persen dengan jumlah penduduknya 646.477 jiwa, dua tahun lalu.
“UHC Blora capai 95,8 persen dengan jumlah penduduk 912.162 jiwa dan untuk Kabupaten Pati 95 persen di bulan Mei 2024,” terangnya.
Dengan demikian, imbuh Wahyu, masyarakat dalam mendapatkan hak jaminan kesehatan dapat terpenuhi, capaian UHC di atas 95 persen.
Semua ekosistem JKN dan sebagian layanan fasilitas kesehatan dapat tercover BPJS Kesehatan.
“Kerja keras ini tak lepas dari komunikasi yang baik, kerja keras dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga hak jaminan kesehatan dapat terpenuhi dan memudahkan masyarakat yang belum masuk BPJS,” tutupnya.
ยป Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta: Gunawan
Editor: Mahrus Sholih