Pasar Kroya Dimulai Pembangunannya dengan Tujuan Meningkatkan Ekonomi Lokal

by -16 Views
Berita
Pasar Kroya Mulai Dibangun: Targetkan Peningkatan Ekonomi Lokal

Peletakan batu pertama oleh Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Gerindra Novita Wijayanti, Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah Kusworo, dan Pj Bupati Cilacap Mohamad Arief Irwanto menandai dimulainya pembangunan Pasar Kroya baru. (Foto: Ga)

SUARA INDONESIA, CILACAP – Setelah menunggu sekian lama, pedagang Pasar Kroya akhirnya mendapatkan kepastian bahwa pasar akan dibangun kembali setelah mengalami kebakaran pada Desember 2021. Hal ini membuat mereka merasa lega.

Pembangunan dimulai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan oleh beberapa pejabat, antara lain Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Gerindra Novita Wijayanti, Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah Kusworo, dan Pj Bupati Cilacap Mohamad Arief Irwanto pada Rabu (25/9/2024).

Kuswara, Kepala BPPW Jawa Tengah, menyatakan bahwa pembangunan Pasar Kroya menggunakan dana APBN sebesar Rp 67,46 miliar. Pelaksanaannya akan dimulai dari September 2024 hingga 2025 yang dikerjakan oleh PT Lince Romaul Raya.

Pasar Standar Nasional Indonesia (SNI) ini akan dibangun dengan tiga lantai di lahan seluas 1,3 hektar dan memiliki 1.616 ruang dagang, terdiri dari 248 kios, 1.148 los, dan 220 luar los.

Selain itu, sistem keamanan dari bahaya kebakaran juga telah dipersiapkan termasuk peralatan dan lainnya untuk mencegah terjadinya kebakaran. “Insyaallah pada tahun 2025, pedagang akan dapat menempati dan memulai aktivitas di pasar yang baru,” kata Kuswara.

Pj Bupati Cilacap Mohamad Arief Irwanto menyampaikan bahwa pembangunan Pasar Kroya merupakan hal penting karena pasar tersebut merupakan pasar induk dan berhubungan dengan kebutuhan para pedagang. Tujuannya adalah untuk meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat.

“Sehingga menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih tertata, dan lebih estetis. Didukung sepenuhnya oleh bu Novita selaku Anggota Komisi V DPR RI, semoga pembangunan pasar akan selesai tahun depan,” ujar Arief.

Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Gerindra Novita Wijayanti mengakui bahwa tidak mudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 67,46 miliar untuk pembangunan Pasar Kroya karena proyek tersebut berskala besar.

Namun demikian, Pasar Kroya dianggap vital karena merupakan pasar induk dan pasar penyangga untuk kabupaten lain. Oleh karena itu, pembangunan pasar tersebut dijalankan.

“Alhamdulillah, setelah perjuangan sejak Desember 2021 dengan berbagai kendala, pembangunan Pasar Kroya akhirnya terwujud. Harapan kami adalah dengan adanya pasar ini, akan terjadi efek berganda untuk meningkatkan perekonomian di sekitar sana,” ujar Novita.

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Pedagang Pasar Kroya (P3K) Mujiono mengatakan bahwa sebelumnya pedagang berjualan di pasar darurat di Terminal Karangmangu Kroya setelah kebakaran pasar.

“Kami merasa prihatin selama berada di sana karena daya tampung pasar darurat hanya sekitar 40 persen dari kapasitas pasar asli, sehingga sebagian pedagang tidak dapat berjualan. Jumlah pedagang Pasar Kroya sekitar 1.616 mulai dari kios, los, dan lemprakam, ditambah pedagang di luar pasar,” ungkap Mujiono.

Diungkapkan bahwa pedagang sangat senang dengan pembangunan pasar kembali. “Kami mengucapkan terima kasih kepada anggota legislatif, terutama bu Novita, Anggota DPR RI Komisi V yang telah memperjuangkan pembangunan pasar ini, serta pemerintah daerah saat itu di bawah kepemimpinan Pj Bupati Pak Awaluddin Muuri yang memberikan dukungannya,” kata Mujiono.

“Dengan bantuan tersebut, kami melalui proses negosiasi dan persidangan di Pengadilan Negeri hingga akhirnya pembangunan pasar ini bisa terlaksana,” tambahnya.

Diharapkan dengan adanya pasar baru, ekonomi para pedagang akan meningkat dan akses jual beli akan lebih mudah. “Kami juga berharap agar pedagang meningkatkan kedisiplinan untuk menempati pasar baru, baik dalam hal kebersihan, keamanan, dan lainnya,” tutup Mujiono. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Satria Galih Saputra
Editor : Mahrus Sholih