Kondisi kekeringan di salah satu wilayah Kabupaten Sampang. (Foto: Hoirur Rosikin/Suaraindonesia.co.id)
SUARA INDONESIA, SAMPANG – Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) memperkirakan, Kabupaten Sampang masuk puncak kemarau pada Agustus dan September ini. Ancaman kekeringan di Sampang mulai terlihat di beberapa desa yang tersebar di sejumlah kecamatan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang, Candra mengatakan, saat ini banyak kecamatan yang sudah mengajukan droping air bersih sejak 17 Agustus lalu.
“Pada tanggal 17 kemarin kami sudah mengirim air ke Kecamatan Banyuates,” ucapannya saat dikonfirmasi Suaraindonesia.co.id, Rabu (04/09/2024).
Ia menegaskan, angka desa-desa yang mengalami kekeringan kritis di Kabupaten Sampang 2024 bertambah dibandingkan tahun sebelumnya.
“Tahun 2023 hanya 61 desa yang mengalami kekeringan kritis, sedangkan di tahun 2024 menjadi 81 desa,” jelasnya.
Ia memprediksi, efek El Nino selama tujuh tahun terakhir mengakibatkan air dalam tanah atau air permukaan berkurang drastis. “Mudah-mudahan adanya La Nina tahun ini akan memperbanyak kandungan air di dalam tanah,” pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Hoirur Rosikin |
Editor | : Mahrus Sholih |