Ilustrasi judi togel. (Foto: Istimewa)
SUARA INDONESIA, TAPTENG – Praktik judi togel kembali marak di wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng). Khususnya di Kecamatan Pinangsori, Lumut, Sibabangun dan Sukabangun. Kabar ini dikuatkan dengan hasil penelusuran awak media, Rabu (14/08/2024).
Sebelumnya praktik judi togel di beberapa kecamatan tersebut sudah sempat tutup, karena mencuat di media sosial hingga diberitakan oleh media massa.
R Tarihoran (48) salah seorang warga Kecamatan Pinangsori, mengaku bahwa judi togel di wilayahnya ini sudah cukup lama marak.
“Namun kemarin sempat tutup karena muncul di berita dan Facebook. Tapi sekarang sudah kembali marak. Coba saja cek di warung-warung kopi, terutama di pinggir jalan yang ada di Pinangsori ini,” ujar Tarihoran saat diwawancarai sejumlah awak media.
Hal senada juga disampaikan Z Lubis (53), salah seorang sopir truk pengangkut pasir yang sering melintasi beberapa kecamatan tersebut. Dia mengaku kerap melihat rekannya membeli togel di warung-warung daerah itu.
“Kawan saya yang juga sopir sering masang. Saya melihat kawan itu beli di warung-warung kopi di pinggir jalan lintas di daerah Sibabangun,” tutur Lubis.
Sementara itu, salah seorang ibu rumah tangga SN Harahap (42) mengaku resah ketika diminta tanggapan atas maraknya kembali judi togel ini.
“Kami sebagai ibu rumah tangga sangat menyayangkan maraknya kembali praktik judi togel di tengah-tengah masyarakat,” ucapnya.
Dia pun berharap, agar aparat penegak hukum, khususnya Polres Tapteng, tidak tutup mata dengan praktik perjudian yang semakin bebas dan terang-terangan ini. Secepat mungkin polisi diminta bertindak supaya perjudian itu tak lagi marak.
Terpisah, Kapolres Tapteng, AKBP Basa Emden Banjarnahor, merespons singkat maraknya praktik judi togel di wilayah kerjanya itu. Ia tak menjelaskan tindakan apa yang bakal dilakukan. “Terima kasih atas informasinya,” jawabnya saat dikonfirmasi oleh awak media melalui pesan WhatsApp. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Lamhot Naibaho |
| Editor | : Mahrus Sholih |
