Djarot Saiful Hidayat Tidak Membiarkan Bobby Nasution Bersaing dengan Kotak Kosong – Waspada Online

by -251 Views

MEDAN, Waspada.co.id – Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat, menyatakan bahwa mereka tidak akan membiarkan Bobby Nasution melawan kotak kosong dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumut 2024.

Karena itu, PDIP sebagai partai yang memiliki visi untuk memperjuangkan demokrasi, menugaskan Edy Rahmayadi untuk bertarung melawan Bobby Nasution yang saat ini didukung oleh banyak partai politik atau koalisi besar.

“Kami telah berkali-kali menyatakan bahwa demokrasi yang sehat adalah demokrasi yang memberi ruang kepada rakyat sebagai pemegang kekuasaan dan mandat yang sah untuk membuat pilihan,” kata Djarot di Lapangan Astaka, Sabtu (10/8) kemarin.

Djarot menjelaskan bahwa hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 PDIP berhasil memperoleh 21 kursi dari total 100 kursi di DPRD Sumut, cukup untuk mendukung calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut dengan hanya 20 persen dukungan.

Sementara itu, rival Edy Rahmayadi dalam Pilgub Sumut 2024, Bobby Nasution didukung oleh koalisi besar termasuk Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, NasDem, PKB, dan PKS.

Djarot menduga bahwa gerakan menggabungkan partai politik ini bertujuan untuk memberi jalan mudah bagi Bobby Nasution di Pilgub Sumut 2024 tanpa adanya lawan.

“Oleh karena itu, ketika kita sudah berlayar sendiri, PDIP tidak akan membiarkan kotak kosong dengan mengumpulkan semua partai untuk menghalangi atau menutup peluang calon lain (Edy Rahmayadi),” kata Djarot.

Dia juga menegaskan bahwa meskipun tidak ada partai lain yang akan bergabung atau berkoalisi dengan PDIP untuk mendukung Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut 2024, hal tersebut tidak menjadi masalah.

“Dalam Sumut, kami bisa bergerak sendiri, jadi DPP Partai menugaskan pak Edy Rahmayadi untuk bertarung,” tambahnya.

Lebih lanjut, Djarot mengakui bahwa PDIP saat ini sedang membuka komunikasi dengan Partai Hanura, Perindo, dan PPP untuk berkoalisi mendukung Gubernur Sumut periode 2018-2023 di Pilgub Sumut selanjutnya.

“Kami sudah berkomunikasi dengan partai-partai yang ada, tetapi partai-partai tersebut sudah diambil alih, kecuali mungkin Hanura, Perindo, PPP. Semuanya sudah diambil alih, itu tidak apa-apa,” tambahnya.

Seperti yang diketahui, Djarot Saiful Hidayat bersama Sihar Sitorus merupakan rival Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut tahun 2018, namun kemenangan diraih oleh Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah dalam pertarungan itu. (wol/man/d2)

Editor: Rizki Palepi