Aminah Pohan, Santriwati Berusia 16 Tahun Mengalami Gangguan Katarak Mata

by -125 Views

Aminah Tuzzuhria Pohan (18), didampingi ibunya setelah menjalani operasi katarak di Puskesmas Rawat Inap Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumut, Jumat (26/07/2024). (Foto: Lamhot Naibaho/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, TAPSEL – Kegiatan operasi katarak gratis yang diselenggarakan oleh perusahaan tambang emas di Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut), menjadi momen membahagiakan bagi Aminah Tuzzuhria Pohan (18).
Karena katarak yang menghalangi penglihatan kedua matanya telah berhasil dioperasi oleh tim dokter di Puskesmas Rawat Inap Batangtoru, Kabupaten Tapsel. “Setelah menunggu selama 16 tahun karena keterbatasan biaya, harapan untuk dapat melihat kembali dengan normal sudah ada di depan mata,” ujar Aminah Pohan.
Aminah Pohan adalah putri kedua dari lima bersaudara pasangan Kamarudin Pohan (41) dan Toibah Sibarani (40). Ia mengidap penyakit katarak sejak berusia dua tahun. Setelah puluhan tahun menderita gangguan penglihatan, ia kini berharap bisa kembali melihat dunia setelah menjalani operasi mata katarak gratis.

Aminah adalah salah satu pasien operasi mata katarak gratis dari Desa Jambur Padang Matinggi, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal. Ia bersekolah di kelas tujuh di Pondok Pesantren Darud Tarbiyah Jambur. Kebahagiaan terpancar dari wajah santriwati tersebut setelah menjalani operasi.

“Dengan terselenggaranya operasi ini, harapan saya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi lebih terbuka untuk mencapai cita-cita menjadi guru,” ujarnya, penuh semangat.

Toibah, ibu yang bekerja sebagai petani, setia menanti jalannya operasi. Setelah melihat putrinya keluar dari ruang operasi, ibu lima anak tersebut langsung memeluk erat putrinya.

Di tengah suasana bahagia, Toibah menceritakan awal mengetahui penyakit yang diderita putrinya tersebut sejak berusia dua tahun. Namun, dengan kondisi keuangan yang pas-pasan dan hanya mengandalkan hasil kebun pisang, mereka belum bisa melaksanakan saran dokter untuk melakukan operasi kedua mata putrinya.

“Dokter dari salah satu rumah sakit telah menyarankan putri kami untuk melakukan operasi sejak berusia dua tahun. Namun, kondisi keuangan kami sangat tidak memungkinkan. Oleh karena itu, kami menyimpan harapan untuk memberikan pengobatan pada putri kami,” ungkapnya.

Beberapa waktu lalu, mereka mendengar informasi dari kepala desa bahwa ada pelayanan operasi mata katarak gratis dari perusahaan tambang emas. Ia dan suaminya langsung mendaftarkan putrinya.

“Alhamdulillah, hari ini putri kami telah dioperasi kedua matanya. Dan operasi kedua akan dilaksanakan pada bulan Agustus mendatang,” ujarnya.

Ia mengucapkan terima kasih kepada perusahaan yang memberikan kesempatan dalam operasi mata katarak gratis ini. “Dan juga kepada tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan terbaik dalam kegiatan bakti sosial kesehatan ini,” tutupnya. (*)

ยป Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta: Lamhot Naibaho
Editor: Mahrus Sholih