Pisang Cavendish Banyuwangi Beredar di Supermarket di Luar Kota

by -241 Views

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus mendorong produksi potensi pertanian, terutama komoditas yang diminati pasar. Salah satunya adalah pisang Cavendish atau ambon putih. Pisang ini memiliki harga stabil dan diminati pasar.

Pisang Cavendish merupakan komoditas buah tropis yang populer di seluruh dunia sehingga memiliki pasar yang luas. Pengembangan buah ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani hortikultura di Banyuwangi.

Salah satu sentra pisang Cavendish di Banyuwangi terletak di Kecamatan Cluring dengan luasan tanaman mencapai 10 hektar. Sunarto, seorang petani Cavendish di Desa Cluring, mengembangkan jenis Grand Nine (G9) yang memiliki ukuran buah besar, tekstur daging yang lembut, dan rasa manis asam.

Sunarto awalnya merupakan petani cabai namun beralih menjadi petani pisang Cavendish karena dianggap lebih menguntungkan. Permintaan untuk pisang Cavendish sangat tinggi sehingga prospek kedepan lebih menjanjikan.

Dalam kunjungan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani ke lahan milik Sunarto, mereka melakukan panen perdana pisang Cavendish. Proses menanam pisang Cavendish memerlukan keuletan dan ketelatenan dalam pemilihan bibit, proses tanam, perawatan, hingga penanganan pasca panen.

Satu pohon rata-rata mampu menghasilkan pisang Cavendish seberat 20 kg dengan harga Rp. 6.000 per kilogram. Sunarto menanam 500 pohon dan bisa menghasilkan omset hingga Rp. 60 juta dalam satu musim tanam.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan akan terus mendukung pengembangan komoditas pertanian seperti Cavendish untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani Banyuwangi. Pisang Cavendish juga dikembangkan di beberapa kecamatan lain di Banyuwangi.