Dampak kekeringan yang terjadi di Kabupaten Blitar menyebabkan permintaan suplai air bersih meningkat. Foto distribusi air bersih diambil pada tahun 2023 lalu. Musim transisi seperti ini perlu diwaspadai karena peralihan musim penghujan ke kemarau mengakibatkan beberapa dampak negatif bagi masyarakat seperti batuk, pilek, panas hingga kekeringan.
BPBD Kabupaten Blitar telah melakukan antisipatif terhadap perubahan cuaca dengan melakukan pemetaan yang dianggap rawan kekeringan dan menyiapkan armada untuk menyuplai air bersih. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Ivong Bettryanto menjelaskan bahwa beberapa wilayah seperti Kecamatan Bakung, Wonotirto, Binangun, Wates, dan sebagian Kademangan membutuhkan drop air bersih saat musim kemarau.
BPBD Kabupaten Blitar sedang intens mempersiapkan dampak yang ditimbulkan musim kemarau dengan pemetaan wilayah dan menyiapkan 3 armada untuk pembersihan udara kepada masyarakat. Di musim kemarau, banyak sumur air warga Blitar yang debit airnya menurun dan debit air sungai juga menurun sehingga terjadi kurangnya air bersih.
BPBD Kabupaten Blitar melakukan koordinasi dengan lintas sektor seperti PDAM maupun PMI Kabupaten Blitar untuk memberikan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan. Petugas BPBD Kabupaten Blitar telah disiagakan untuk melakukan pemantauan. Warga yang membutuhkan air bersih dapat menghubungi pihak desa.
Pewarta: Arik Susanto
Editor: Mahrus Sholih
Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA.