MEDAN, Waspada.co.id – Baru-baru ini, Pemerintah Kabupaten Batubara yang dipimpin oleh Penjabat (Pj) Bupati Nizhamul SE MM telah mengubah status Istana Niat Lima Laras, peninggalan sejarah Melayu, menjadi Cagar Budaya.
Setelah melalui proses dan mekanisme yang ada, Nizhamul menunjukkan kepeduliannya terhadap warisan sejarah di Kabupaten Batubara yang sebelumnya belum sempurna dilaksanakan oleh pejabat terdahulu.
Namun, munculnya isu tentang kemungkinan pergantian Pj Bupati Batubara membuat resah dan kecewa bagi keturunan Kedatukan Melayu di kabupaten tersebut.
Nizhamul dikabarkan akan digantikan oleh Penjabat baru ketika sedang menyusun program pemugaran dan pemeliharaan situs Cagar Budaya Istana Niat Lima Laras. Di tengah harapan dan kebahagiaan 11 keturunan Kedatukan Melayu di daerah tersebut, para keturunan Kedatukan pun angkat suara.
Salah satu keturunan Kedatukan Tanjung Limau Purut, Wan Mulkan SH, menyatakan kekecewaannya terhadap keputusan Mendagri Tito Karnavian yang akan mengganti Pj Bupati Nizhamul saat program pemugaran dan pemeliharaan Situs Cagar Budaya Istana Lima Laras telah dimulai.
“Kami siap menghadap Mendagri untuk mempertanyakan hal itu (pergantian Pj Bupati). Tidak ada hal negatif yang terjadi di Batubara sejak dipimpin oleh Pj Nizhamul, bahkan prestasinya sangat baik,” ujar Wan Mulkan.
Wan Mulkan menegaskan bahwa keputusan tersebut mengganggu keturunan Melayu di Batubara yang selama ini telah peduli dengan sejarah Melayu di daerah tersebut. Dia mempertanyakan kenapa Mendagri melakukan hal tersebut.
Jika perlu, kami akan mendatangi Presiden Jokowi untuk menanyakan masalah ini. Pj Bupati Nizhamul tidak memiliki kepentingan politik apa pun dalam menjadikan Istana Niat Lima Laras sebagai Cagar Budaya, semuanya dilakukan atas dasar kepedulian terhadap sejarah Melayu,” tegasnya.
Zuriat Kedatukan Lima Laras Datuk Elpan Taufikah mengatakan bahwa mereka tidak bisa berbuat apa-apa jika Pj Bupati Batubara Nizhamul dicopot dari jabatannya karena Nizhamul dianggap sangat peduli dengan warisan sejarah Kerajaan/Kedatukan Melayu di Batubara.
Pj Bupati Nizhamul, yang baru menjabat selama 6 bulan, telah dianggap berhasil dengan berdirinya tanda Cagar Budaya di depan Istana Niat Lima Laras di Desa Lima Laras, Kecamatan Tanjung Tiram. Situs sejarah ini layak mendapatkan bantuan pengelolaan dan revitalisasi dari pemerintah daerah.
Jika terjadi pergantian Pj Bupati, kami berharap pejabat selanjutnya juga akan peduli dengan situs sejarah di Batubara. Semoga harapan masyarakat dapat tetap terwujud,” ucap Datuk Elpan.
Sebagai bentuk kepedulian, Pj Bupati Nizhamul mengirim 11 Zuriat Kedatukan Melayu Batubara ke Istana Siak Sri Indrapura, Provinsi Riau, untuk menghadiri Penabalan Gelar Adat Melayu Siak kepada Bupati dan Wakil Bupati Siak. Selama kunjungan, para zuriat juga diberikan kesempatan untuk mengunjungi Istana Siak Sri Indrapura yang memiliki hubungan erat dengan Kedatukan Melayu Pesisir Batubara pada masa lampau.