Kelompok pelajar di Surabaya dan Richard Hadiwiyanto melakukan pertemuan mendiskusikan visi misi untuk kemajuan Kota Surabaya. (Foto: Lukman/Suara Indonesia)
SUARA INDONESIA, SURABAYA – Gerakan kaula muda di kancah perpolitikan selalu dinantikan. Hal itu memastikan jika generasi milenial sekarang ini sangat melek politik, bukannya malah antipolitik.
Di Surabaya, kelompok pemuda yang tergabung dalam Pelajar Solidaritas Indonesia memastikan diri akan berpartisipasi pada Pemilihan Walikota (Pilwali) Surabaya 2024.
Ketua Pelajar Solidaritas Indonesia, Dion Marchelino mengatakan, untuk saat ini pihaknya telah mempunyai ‘jago’ tersendiri yang bakal didukungnya di Pilwali Surabaya 2024.
“Kami Pelajar Solidaritas Indonesia siap mengawal Bro Richard dari sisi perolehan suara dari kalangan pelajar,” kata Dion, Rabu (29/05/2024).
Perlu diketahui, Richard Hadiwiyanto merupakan politisi muda dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Dion menyampaikan alasan mengapa komunitasnya mendukung Richard, yakni karena sosoknya yang lugas dalam berpikir untuk kemajuan Kota Pahlawan.
“Kami berdiskusi berlima berjalan santai dan gayeng. Apalagi Bro Richard selalu memberi langkah inovatif untuk kemajuan Kota Surabaya,” ujarnya.
Ia menambahkan, selaku kaum muda tentu dirinya menginginkan Surabaya mengalami kemajuan, salah satunya pada bidang teknologi digital.
“Membangun Surabaya tekno kultur yang di dalamnya ada fasilitas lengkap atas sarana dan prasarana. Belajar untuk blockchain, security, programer dan developing. Dari kegiatan yang berbau teknologi digital dan kebudayaan akan mendapatkan penghasilan,” jelas pemuda berusia 18 tahun ini.
Sementara itu, Richard Hadiwiyanto merasa kagum sekaligus terharu karena mendapat dukung serta dorongan dari kaum pelajar untuk berkontestasi di Pilwali Surabaya 2024.
“Jujur saja saya kaget. Dengan melihat anak yang seusia ini sudah mau memikirkan keadaan kotanya, mau memikirkan kebutuhan dari anak-anak muda, punya visi misi ke depan,” pungkasnya.
Richard mengaku, apabila dirinya sudah mendapat restu dari partainya (PSI). Hanya saja, untuk bisa maju sebagai bakal calon wali kota ataupun bakal calon wakil walikota maka harus mendapat rekomendasi dari partai politik lainnya agar bisa mencapai dukungan lebih 20 persen sesuai aturan.
“Selama ini baru PSI. Setelah itu kami lakukan silaturahmi politik,” tutupnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : Mahrus Sholih |