Festival Tan Pangantanan Membawa Tradisi Sumenep yang Kaya Akan Edukasi

by -153 Views

Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, melalui Dinas Pendidikan (Disdik) setempat, mengadakan Festival Tan Pangantanan dengan tema “ngopeni enmaenan kona” pada Sabtu (25/05/2024).

Tan Pangantanan adalah salah satu tradisi di Kabupaten Sumenep yang dianggap memiliki nilai edukasi yang tinggi. Setiap siswa akan berdandan seperti pasangan pengantin dengan menggunakan busana khas Sumenep. Pasangan pengantin cilik tersebut akan didampingi oleh siswa lain yang mengenakan kebaya dan membawa seserahan lamaran seperti makanan tradisional, sembako, hasil tani, dan lainnya.

Setiap kelompok atau kontingen akan menampilkan berbagai prosesi pernikahan sesuai dengan tradisi di Kabupaten Sumenep, mulai dari lamaran hingga resepsi. Wakil Bupati Sumenep, Dewi Khalifah, menyatakan bahwa tradisi yang sudah ada sejak tahun 1974 di Bumi Sumekar layak untuk dilestarikan. Tradisi itu memiliki unsur edukasi, kerukunan, dan keteladanan yang perlu ditiru.

Dalam hal edukasi, masyarakat dikenalkan dengan prosesi pernikahan tradisional Sumenep. Setiap peserta Festival Tan Pangantanan juga menggunakan bahasa Madura halus saat memberikan sambutan. Lagu tradisional Dhe’ nong dhe’ ne’ nang yang mengandung makna ketawadukan juga akan mengiringi acara, mengajarkan pentingnya saling menghargai dan menghormati yang lebih tua.

Nyai Eva menyatakan bahwa tradisi dan budaya tersebut mengajarkan cara berperilaku dan bersosialisasi yang sopan. Melalui Festival Tan Pangantanan, Pemkab Sumenep ingin mengajak masyarakat untuk mengenal, menjaga, dan merawat tradisi serta budaya lokal agar tidak punah oleh perkembangan zaman.

Pada kesempatan tersebut, Nyai Eva juga mengapresiasi Festival Tan Pangantanan karena mengajarkan nilai-nilai edukasi, kerukunan, dan keteladanan kepada masyarakat.