Redaksi
– 25 Mei 2024 | 07:05 – Dibaca 200 kali
Salah seorang etnis Rohingya yang berada di penampungan sementara Desa Kwala Langkat, Kecamatan Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara. (Foto: M. Irwan/Suara Indonesia)
SUARA INDONESIA, LANGKAT- Muhammed Zaber Khan (17) ingat betul, saat matahari belum sepenuhnya berada di atas kepalanya, untuk pertama kalinya ia menginjakkan kaki di Desa Kwala Langkat, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu 22 Mei 2024.
Pemuda Rohingya ini, bersama 50 orang Rohingya lainnya, tiba di perairan Kwala Langkat setelah menempuh perjalanan kurang lebih sebulan dengan kapal kayu dari Distrik Maungdaw, Myanmar.
“Pertama kami naik satu kapal dari Myanmar ke Bangladesh. Lalu, ditransfer ke Indonesia dengan kapal. Kami semua etnis Rohingya datang dari Myanmar,” kata Zaber saat diwawancara bersama media asing dan suaraindonesia.co.id, Kamis 23 Mei 2024.
Dalam perjalanan menuju Indonesia, menurutnya, beberapa di antara mereka diharuskan membayar sejumlah uang, mulai dari 2-3 Lakh Taka Bangladesh atau setara Rp 27 juta hingga Rp 41 juta kepada kapten perahu.
Dugaan penyelundupan manusia pun menguat lantaran kapal yang membawa puluhan Rohingya itu kabur usai menurunkan semua penumpang di perairan Kwala Langkat. Apakah ini modus baru?
“Kapten kapal saat di tengah laut menyuruh kami turun dan berenang. Akhirnya, kami berenang dan tiba di daratan Indonesia, tepatnya di pantai Kwala Langkat,” ungkap Zaber saat diwawancarai berbahasa Inggris.
Kini, keberadaan kapal kayu itu belum diketahui. Menurut Zaber, di dalam kapal terdapat tiga kapten yang masing-masing berkewarganegaraan Myanmar, Bangladesh, dan Indonesia.
“Kami tidak tahu (keberadaan kapten) itu setelah tiba di laut Indonesia dan mereka sudah pergi,” ucapnya.
Saat disinggung kenapa mau ke Indonesia dan bersedia membayar ke kapten perahu? Ternyata mereka dijanjikan di Indonesia akan aman dan diberikan makan oleh pemerintah Indonesia dan UNHCR.
Pengacara dari Myanmar dan Bangladesh menyarankan mereka ke Indonesia. UNHCR juga sudah menjanjikan bahwa mereka akan ditangani segera setelah tiba di Indonesia.
Ungkapan ini semua dilontarkan Zaber saat diwawancarai bersama wartawan internasional dan Suaraindonesia.co.id di penampungan Rohingya Desa Kwala Langkat. (*)
Pewarta: M. Irwan
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Redaksi |
Editor | : Mahrus Sholih |