Duka Gadis Bondowoso dengan Kondisi Khusus: Tertindas oleh Nafsu 3 Lansia, Kini Alami Konsekuensi Berat

by -214 Views

Bahrullah
01 Mei 2024 | 09:05 Dibaca 136 kali

Berita
Nestapa Gadis Bondowoso Berkebutuhan Khusus: Korban Nafsu 3 Lansia, Kini Berbadan Dua

Gadis Bondowoso Berkebutuhan Khusus saat di rumahnya yang diduga jadi korban ruda paksa 3 lansia perutnya lelihatan buncit (Foto: jurnalis/suaraindonesia.co.id)

SUARA INDONESIA, BONDOWOSO- Sebut saja namanya Bunga (25). Ia tinggal di Kecamatan Tamanan, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Saat dihampiri ke rumahnya pada 26 April 2024 pukul 16.00 WIB, Bunga mengenakan handuk dan kaus lengan pendek sembari memegang alat perlengkapan mandi. Sepertinya ia hendak berangkat mandi ke sungai yang tak jauh dari rumahnya.

Bunga yang tampak rambutnya dipotong pendek seperti halnya potongan rambut laki-laki. Tatapan matanya tajam, kulitnya hitam manis. Perutnya sudah terlihat buncit menunjukkan tanda-tanda kehamilan.

Bunga merupakan anak tunggal dari pasangan suami istri HRY (ayah) dan BYT (Ibu), warga Kecamatan Tamanan.

Bunga tidak seperti anak perempuan dewasa pada umumnya. Perkembangan mental dan pikiran Bunga tidak seperti anak seusianya.

Bunga orangnya pendiam, jarang merespons ketika diajak berbicara orang lain. Ia merespons ketika keluarganya yang mengajak berbicara.

Awalnya keluarga dan familinya tidak menyangka kalau Bunga ini hamil. Keluarganya mengira gadis desa berkebutuhan khusus ini menderita salah satu penyakit.

Namun, keluarga bersama sanak keluarga terkejut setelah Bunga dibawa ke dukun beranak dan diperiksa ke bidan desa, ternyata hasil pemeriksaan anak semata wayang pasangan HRY dan BYT ini positif hamil empat bulan. Sementara kondisi korban belum memiliki suami.

Bukti kehamilan Bunga pun dikuatkan dengan hasil pemeriksaan bidan desa yang ditunjukkan pihak keluarganya pada jurnalis suaraindonesia.co.id, berupa hasil USG kehamilan atau ultrasonografi.

“Awalnya kami kira Bunga ini perutnya buncit disebabkan karena penyakit. Kami bawa ke dukun anak, katanya hamil, tapi kami belum percaya begitu saja. Kemudian Bunga kami bawa ke bidan Desa Pocangan, ternyata sama dengan yang dikatakan dukun anak, Bunga sudah hamil empat bulan,” kata Muripa (45) nenek Bunga warga Kecamatan Tamanan, Jumat 19 April 2024.

Muripa mengungkapkan, korban itu hanya tinggal bertiga di rumahnya bersama kedua orang tuanya.

Bersama saudaranya yang lain, kemudian Muripa melakukan interogasi pada Bunga tentang penyebab kehamilannya.

“Saat kami tanyakan berkali-kali, Bunga mengaku kalau pernah diduga disetubuhi tiga orang lansia. Di antaranya, Mistar (56), Samad (55), dan Ramli (50) warga Kecamatan Tamanan, Kabupaten Bondowoso,” ujarnya.

Dari hasil interogasi Muripa pada Bunga, ia mengaku disetubuhi oleh Samad di dapur rumah anaknya, inisial AS. Sedangkan oleh Mistar, dicabuli di pondok berteduh di area persawahan.

Sementara oleh Ramli, Bunga disetubuhi di areal pekarangan kebun salak yang tidak jauh dari rumah korban.

Saat diinterogasi, juga diakui oleh korban pada Muripa, Ramli diduga berkali-kali menyetubuhi Bunga.

Mengetahui penyebab kehamilan Bunga, kemudian Muripa mengaku sakit hati dan tidak terima atas perlakuan tiga orang lansia yang masih tetangga beda dusun tersebut.

“Ponakan saya ini ada kelainan, kenapa kok tega mereka melakukan itu pada Bunga,” terang Muripa.

Atas kasus tersebut diakui Muripa, keluarga korban memilih untuk menempuh jalur hukum dengan melaporkan kejadian ini ke Polres Bondowoso.

Pihaknya berharap, setelah membuat laporan kepada kepolisian atas perbuatan tiga orang yang diduga melakukan rudapaksa, kasus yang menimpa Bunga diproses secara hukum. Ia tidak ingin kejadian serupa terjadi lagi di desanya.

“Semoga ada ketegasan dari pihak kepolisian agar tidak kembali terjadi hal serupa,” ucap dia.

Di pihak lain, Mahfud, kades setempat menambahkan, jika kasus tersebut sudah diserahkan kepada pihak kepolisian.

Dia mengaku, mendampingi langsung terhadap kasus rudapaksa yang dialami oleh warganya.

Pihaknya juga menyampaikan sudah memasrahkan sepenuhnya proses hukum perkara itu ke pihak kepolisian.

“Saya turun langsung mendampingi korban melaporkan ke pihak kepolisian. Saya sepenuhnya memasrahkan kasus itu pada pihak kepolisian,” ujarnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi oleh suaraindonesia.co.id, via WhatsApp, KBO Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bondowoso, Ipda Nurdin, masih belum memberikan keterangan.(*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Bahrullah
Editor : Imam Hairon