Limbah cair dari Pabrik Kelapa Sawit Multiagro Sumatera Jaya (PKS MSJ) di Dusun Huta Godang, Desa Pulo Dogom, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) menghasilkan aroma busuk yang berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar.
Berdasarkan pantauan Waspada Online di lokasi, terlihat bak limbah cair yang sangat menyengat hidung dengan corong terbuat dari pipa pembuangan limbah cair yang menuju ke parit alam perkebunan masyarakat. Air limbah berwarna hitam, dan diduga saat hujan kran pipa dari bak limbah terbuka dan limbah dibuang ke aliran parit.
Warga setempat menyatakan bahwa kolam bak limbah cair PKS MSJ selalu jebol dan tidak diketahui apakah ini sengaja dilakukan atau tidak, namun semuanya tergantung pada pihak Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Labura. Ketika hujan turun, diduga kran limbah dibuka oleh orang yang disuruh oleh PKS MSJ. Air limbah kemudian mengalir ke parit alam masyarakat dan selanjutnya ke parit PT LWI Perkebunan Kanopan Ulu. Akhirnya, air limbah mengalir ke Sungai Aekkanopan.
Warga mengatakan bahwa sejak PKS MSJ dibuka, masalah limbah tidak pernah diselesaikan. Jika air limbah tersebut bersentuhan dengan kulit, akan menyebabkan gatal-gatal, padahal Sungai Aekkanopan masih diperlukan sebagai sumber kehidupan. Dampak dari limbah cair PKS MSJ tentu akan merusak habitat sungai.
Kepala Dinas LH Kabupaten Labura, Chandra Brata Tarigan, enggan berkomentar ketika ditunjukkan bukti pembuangan limbah PKS MSJ ke parit alam. Pada saat Waspada Online menemui Chandra Brata di kantor Dinas LH, dia tidak berada di tempat.
Sementara itu, Sekretaris Dinas LH Labura, Rudisah Bangun Naibaho, menyebutkan bahwa pihaknya telah berkali-kali mengirim surat kepada PKS MSJ Pulo Dogom terkait limbah cair yang mengalir ke parit alam. Bak limbah PKS MSJ Pulo Dogom selalu jebol dan mereka telah meminta perusahaan tersebut untuk memperbaikinya, namun perusahaan tersebut agak membandel. Limbah cair selalu dikontrol, dengan frekuensi satu bulan sekali atau paling lama tiga bulan sekali.
Setelah ditunjukkan bukti dokumentasi pembuangan limbah cair PKS MSJ ke parit alam yang menuju ke lahan perkebunan Kanopan Ulu, Rudisah Bangun Naibaho tidak memberikan banyak komentar dan hanya menyatakan bahwa ada tim pemantau.
Rudisah Bangun Naibaho juga menyebutkan bahwa PKS MSJ telah menerima surat teguran dan sanksi tegas berkali-kali, namun perusahaan tetap membandel. Sampai saat ini, PKS MSJ belum memiliki tempat pembuangan limbah cair ke lahan perkebunan. Apalagi, dengan kapasitas pengolahan sebesar 35 ton per jam, pasti dibutuhkan lahan puluhan hektar.
Manager PKS MSJ Pulo Dogom, Hisyam Siregar, belum memberikan respon terkait limbah cair walaupun telah dikonfirmasi melalui chat WhatsApp oleh Waspada Online.